Berdasarkan Google, browser chrome adalah browser yang dibuat untuk tujuan agar cepat, namun juga sederhana dan aman.
Showing posts with label linux. Show all posts
Showing posts with label linux. Show all posts
Sunday, January 11, 2015
Sunday, November 18, 2012
Upgrade Slackware via Internet & Slackpkg
Selain melalui CD / DVD, update Linux Slackware dapat menggunakan Slackware Package Manager bernama Slackpkg dengan memanfaatkan koneksi Internet untuk mendapatkan paket atau software terbaru untuk di upgrade. Pada artikel ini menggunakan Linux Slackware 14.0 untuk upgrade ke Linux Slackware 14.1 dimana referensi utamanya adalah artikel dari UPGRADE.txt yang merupakan dokumentasi resmi dan alphadi.wordpress.com.
Sunday, May 1, 2011
Mono - Framework Open Source Untuk .NET
Mono adalah platform perangkat lunak yang didesain agar developer dengan mudah membuat aplikasi cross platform. Mono merupakan implementasi open source dari Microsoft .NEt Framework berdasarkan standar ECMA untuk C# dan Common Language Runtime. Mono biasanya digunakan oleh developer yang membuat aplikasi dari .NET dan ingin menjalankannya pada sistem operasi selain Windows seperti Linux dan Mac. Untuk melihat beberap aplikasi - aplikasi yang menggunakan Mono dapat dilihat pada http://www.mono-project.com/Screenshots
Sunday, September 5, 2010
dbbenchmark - Script Benchmark MySQL
dbbenchmark adalah sebuah script yang digunakan untuk melakukan benchmark database MySQL yang kemudian hasilnya akan dapat diakses secara publik dan gratis melalui http://www.dbbenchmark.com/wordpress/benchmarks/. Dengan begitu, kita dapat dengan mudah membandingkan performa database MySQL dengan kondisi hardware dan sistem operasi yang berbeda-beda. Setelah melakukan perbandingan, kita dapat mengetahui bagaimana konfigurasi database MySQL, hardware, dan sistem operasi mana yang dapat menghasilkan performa paling baik.
Script dbbenchmark versi saat ini telah diuji dan dapat berjalan pada beberapa sistem operasi, diantaranya adalah:
Lebih lanjut:
Script dbbenchmark versi saat ini telah diuji dan dapat berjalan pada beberapa sistem operasi, diantaranya adalah:
- Linux – kernel versi 2.6 (diuji pada Redhat, Fedora, Ubuntu, Debian, CentOS)
- Mac OSX – versi 10.6 (diuji pada hardware Intel)
- FreeBSD – Rilis 8.1
- OpenBSD – Rilis 4.7
Lebih lanjut:
Thursday, March 4, 2010
Ubuntu Rebranding
Pada hari ini, Canonical telah mengumumkan default theme yang baru untuk digunakan pada Ubuntu 10.04. Jika pada versi-versi sebelumnya Ubuntu bernuansa coklat, pada theme yang baru ini akan dipenuhi nuansa ungu. Desain yang baru ini mulai dibangun tahun lalu oleh founder Ubuntu Mark Shuttlewort dan sebuah tim desainer. Theme Ubuntu yang baru ini memiliki tema "light" dan merupakan salah satu tujuan ubuntu agar membuat open source desktop tampak profesional dan atraktif.
Lebih lanjut:
Wednesday, February 24, 2010
Nginx Web Server
Apache dan Microsoft IIS yang selama ini menguasai pangsa pasar web server, sepertinya menghadapi pesaing yang lain, yaitu web server dari Rusia yang bernama Nginx (baca: "engine x"). Hal tersebut beberapa diantaranya disebabkan karena Nginx merupakan web server yang ringan dan memiliki performansi yang lebih baik serta mampu menangani C10K problem. Nginx dibangun oleh satu orang saja, yaitu Igor Sysoev pada tahun 2002 dan rilis pertama ke publik pada tahun 2004. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Nginx, dapat dibaca melalui link-link berikut.
Friday, January 15, 2010
Kumpulan Link Tutorial Git
Git adalah version-control tool yang dapat membantu anda dalam melakukan tracking terhadap perubahan kode yang terjadi saat mengerjakan sebuah project.
Thursday, December 24, 2009
Monday, December 21, 2009
Konfigurasi Linux Slackware untuk Menggunakan Google Public DNS
Seperti yang kita tahu, beberapa waktu lalu Google mengumumkan DNS publik miliknya dan kita bisa menggunakannya secara gratis. DNS milik Google telah diakui sebagai salah satu DNS tercepat dalam melakukan resolve hostname ke IP address. Dengan begitu, kecepatan internet yang digunakan akan meningkat. Bagi pengguna Linux Slackware, berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menggunakan DNS milik Google dengan asumsi sebelumnya menggunakan DHCP untuk terhubung internet, jika tidak menggunakan DHCP, cukup lakukan poin nomor dua:
Friday, December 18, 2009
namebench, Tool Benchmark DNS Server
Tool namebench adalah tool yang dapat digunakan untuk benchmark DNS server yang ada dan membandingkannya untuk memperoleh hasil DNS server mana paling cepat. Dengan begitu, akan mempermudah dalam menentukan pilihan DNS Server, apakah menggunakan Google public DNS, OpenDNS atau yang lainnya.
Pada saat bekerja, namebench menggunakan web browser history, output dari tcpdump atau datasets sebagai input. Hasil yang ditampilkan berupa nilai persen seberapa cepat DNS server yang dibandingkan sehingga mudah untuk dimengerti. namebench tidak hanya dapat dijalankan di lingkungan UNIX atau Linux, tetapi juga Mac OS X serta Windows. Selain berbasis command-line, namebench juga menyediakan versi GUI. namebench sangat direkomendasikan bagi yang menginginkan koneksi internet lebih cepat, karena DNS server yang cepat dapat mempengaruhi peforma koneksi internet.
Pada saat bekerja, namebench menggunakan web browser history, output dari tcpdump atau datasets sebagai input. Hasil yang ditampilkan berupa nilai persen seberapa cepat DNS server yang dibandingkan sehingga mudah untuk dimengerti. namebench tidak hanya dapat dijalankan di lingkungan UNIX atau Linux, tetapi juga Mac OS X serta Windows. Selain berbasis command-line, namebench juga menyediakan versi GUI. namebench sangat direkomendasikan bagi yang menginginkan koneksi internet lebih cepat, karena DNS server yang cepat dapat mempengaruhi peforma koneksi internet.
Thursday, December 17, 2009
Perintah dhcpcd
dhcpcd adalah implementasi DHCP client berdasarkan spesifikasi RFC 2131. Ketika melakukan request dengan dhcpcd, maka respon yang didapat berupa informasi host seperti alamat IP, route, dan lain-lain dari DHCP server dan melakukan konfigurasi secara otomatis terhadap network interface dari mesin komputer kita serta menyimpan informasi DNS pada /etc/resolv.conf. DHCP client seperti dhcpcd seringkali digunakan pada hotspot atau jaringan internet yang tidak diketahui konfigurasi alamat IP, router, gateway, dan lain-lain.
Contoh penggunaan:
Respon yang didapat dari DHCP server akan secara otomatis dikonfigurasi terhadap network interface eth0 sehingga memungkinkan untuk langsung terhubung ke jaringan komputer begitu perintah selesai dijalankan.
Tips:
Jika menggunakan GNU/Linux Slackware, perintah diatas dapat ditulis ke dalam file /etc/rc.d/rc.local agar dijalankan pada saat start up. Berikut ini adalah contoh konfigurasi dalam file /etc/rc.d/rc.local :
Contoh penggunaan:
dhcpcd eth0
Respon yang didapat dari DHCP server akan secara otomatis dikonfigurasi terhadap network interface eth0 sehingga memungkinkan untuk langsung terhubung ke jaringan komputer begitu perintah selesai dijalankan.
Tips:
Jika menggunakan GNU/Linux Slackware, perintah diatas dapat ditulis ke dalam file /etc/rc.d/rc.local agar dijalankan pada saat start up. Berikut ini adalah contoh konfigurasi dalam file /etc/rc.d/rc.local :
ifconfig eth0 up
dhcpcd eth0
Friday, November 27, 2009
httperf - Tool Untuk Mendapatkan Performansi Web Server
httperf adalah sebuah tool untuk mendapatkan performansi dari sebuah web server. httperf sangat fleksibel untuk menghasilkan berbagai macam HTTP request untuk mendapatkan performansi dari sebuah web server. Fokus dari httperf adalah tidak mengimplementasikan sebuah benchmark saja, tetapi juga memberikan tool yang robust dan memiliki performansi tinggi untuk memfasilitasi baik di level mikro atau makro dalam sebuah benchmark. Tool httperf juga telah support HTTP/1.1 dan protokol SSL
Contoh penggunaan
Perintah diatas akan membuat koneksi sebanyak 3000 buah ke server YOURSERVER dan masing-masing koneksi memiliki request sebanyak 10 buah pada URI /about. Jadi total request yang dibuat adalah 3000*10 = 30.000. Sedangkan rate 11 memiliki arti bahwa akan terdapat 11 * 10 = 110 request per detik dimana 10 adalah nilai dari --num-calls.
Contoh penggunaan
httperf --hog --server YOURSERVER --num-conns 3000 --num-calls 10 --uri /about --rate 11
Perintah diatas akan membuat koneksi sebanyak 3000 buah ke server YOURSERVER dan masing-masing koneksi memiliki request sebanyak 10 buah pada URI /about. Jadi total request yang dibuat adalah 3000*10 = 30.000. Sedangkan rate 11 memiliki arti bahwa akan terdapat 11 * 10 = 110 request per detik dimana 10 adalah nilai dari --num-calls.
Wednesday, November 18, 2009
Booting Over HTTP
BKO (boot.kernel.org) allow you to boot your linux machine via HTTP connection with minimal requirement. But unfortunately, my favorite distribution (Slackware) is unsupported yet. Currently supported distribution are:
- Debian live
- Ubuntu 9.04
- Damm Small Linux
- Knoppix 5.0.1 English.
- Fedora 11 Live CD : Currently only single user mode is working
Monday, November 9, 2009
Windows 7 vs Ubuntu 9.10
Taranfx write nice article about Windows 7 and Ubuntu 9.10 comparison. In his conclusion of his experiment he wrote that if you need performance, use Ubuntu, but if you are looking on gaming, use Windows.
Saturday, November 7, 2009
How to Install Ruby & Ruby on Rails
Cara instalasi Ruby dan Ruby on Rails bervariasi untuk setiap sistem operasi atau distro linux. Pada artikel ini akan dibahas mengenai instalasi pada distro linux Slackware dan Ubuntu dengan asumsi komputer anda terkoneksi dengan internet.
Install Ruby, RubyGems, dan Rails
Slackware
- Install Ruby
Jika pada saat installasi Slackware anda memilih full instalasi, maka ruby telah terinstall. Jika tidak, maka dapat dilakukan instalasi dengan langkah berikut.
1. Login sebagai root, download & ekstrak Ruby dengan menjalankan perintah:
2. Compile dan Install:
3. Testing:
maka akan dihasilkan output mirip seperti ini:
- Install RubyGems
Login sebagai root dan jalankan perintah-perintah berikut:
- Install Rails
Login sebagai root dan jalankan perintah berikut:
Ubuntu
- Install Ruby
Jalankan sebuah perintah berikut untuk install ruby:
- Install RubyGems
Jalankan beberapa perintah ini untuk install rubygems:
- Install Rails
Optional: Install MySQL DB Server
Secara default rails menggunakan database sqlite database, jika anda ingin menggunakan mysql, berikut ini adalah langkah-langkah instalasi.
Slackware
Slackware secara default telah menyertakan mysql database. Namun jika anda ingin instalasi mysql database dari paket tarball, dapat anda lihat artikel yang dibuat beberapa waktu lalu.
Ubuntu
Jalankan perintah-perintah berikut untuk melakukan instalasi mysql:
Perlu diingat, secara default socket mysql berada pada /tmp/mysqld.sock , namun pada ubuntu socket berada pada /var/run/mysqld/mysqld.sock
Testing Rails
Baik di Slackware atau Ubuntu, untuk testing rails, generate-lah sebuah project:
Jika menggunakan mysql database, jalankan server mysql dan perintah berikut:
Referensi: http://wiki.rubyonrails.org/getting-started/installation/linux-ubuntu
Catatan: Untuk ulasan mengenai ruby dan ruby on rails, akan saya tulis pada blog: http://railsmine.blogspot.com
Install Ruby, RubyGems, dan Rails
Slackware
- Install Ruby
Jika pada saat installasi Slackware anda memilih full instalasi, maka ruby telah terinstall. Jika tidak, maka dapat dilakukan instalasi dengan langkah berikut.
1. Login sebagai root, download & ekstrak Ruby dengan menjalankan perintah:
wget ftp://ftp.ruby-lang.org/pub/ruby/stable-snapshot.tar.gz
tar xvzf stable-snapshot.tar.gz
2. Compile dan Install:
cd ruby/
./configure
make
checkinstall
3. Testing:
ruby -v
maka akan dihasilkan output mirip seperti ini:
ruby 1.8.7 (2008-08-11 patchlevel 72) [i486-linux]
- Install RubyGems
Login sebagai root dan jalankan perintah-perintah berikut:
wget http://rubyforge.org/frs/download.php/60718/rubygems-1.3.5.tgz
tar xzvf rubygems-1.3.5.tgz
cd rubygems-1.3.5
ruby setup.rb
- Install Rails
Login sebagai root dan jalankan perintah berikut:
gem install rails
Ubuntu
- Install Ruby
Jalankan sebuah perintah berikut untuk install ruby:
sudo apt-get install build-essential libssl-dev libreadline5-dev zlib1g-dev checkinstall
- Install RubyGems
Jalankan beberapa perintah ini untuk install rubygems:
cd ~
wget http://rubyforge.org/frs/download.php/60718/rubygems-1.3.5.tgz
tar xzvf rubygems-1.3.5.tgz
cd rubygems-1.3.5
sudo ruby setup.rb
sudo ln -s /usr/bin/gem1.8 /usr/bin/gem
- Install Rails
sudo gem install rails
Optional: Install MySQL DB Server
Secara default rails menggunakan database sqlite database, jika anda ingin menggunakan mysql, berikut ini adalah langkah-langkah instalasi.
Slackware
Slackware secara default telah menyertakan mysql database. Namun jika anda ingin instalasi mysql database dari paket tarball, dapat anda lihat artikel yang dibuat beberapa waktu lalu.
Ubuntu
Jalankan perintah-perintah berikut untuk melakukan instalasi mysql:
sudo apt-get install mysql-server mysql-client
sudo apt-get install libmysql-ruby libmysqlclient-dev
sudo gem install mysql
Perlu diingat, secara default socket mysql berada pada /tmp/mysqld.sock , namun pada ubuntu socket berada pada /var/run/mysqld/mysqld.sock
Testing Rails
Baik di Slackware atau Ubuntu, untuk testing rails, generate-lah sebuah project:
rails yourrailsproject
Jika menggunakan mysql database, jalankan server mysql dan perintah berikut:
rails yourrailsproject -d mysql
Referensi: http://wiki.rubyonrails.org/getting-started/installation/linux-ubuntu
Catatan: Untuk ulasan mengenai ruby dan ruby on rails, akan saya tulis pada blog: http://railsmine.blogspot.com
How to change Vim indentation
Indentation is important thing for programmer to write code. Vim is my favorite code editor and by default its indentation is four whitespaces characters. But I 'm prefer to use two whitespaces. So here are my steps to change vim's indentation on my Slackware Linux:
1. Create .vimrc file on your home directory.
2. write these on .vimrc:
3. save file.
Explanations
1. shiftwidth: to control how many whitespace will be indented.
2. tabstop: to control how many whitespace a tab counts for.
Reference: http://tedlogan.com/techblog3.html
1. Create .vimrc file on your home directory.
2. write these on .vimrc:
set shiftwidth=2
set tabstop=2
3. save file.
Explanations
1. shiftwidth: to control how many whitespace will be indented.
2. tabstop: to control how many whitespace a tab counts for.
Reference: http://tedlogan.com/techblog3.html
Sunday, November 1, 2009
Menggunakan Perintah scp Untuk Copy File Antara Dua host via Network
scp adalah perintah yang digunakan untuk melakukan copy file antara dua host via network atau jaringan komputer. scp menggunakan ssh untuk transfer data dan ototentikasi sehingga keamanan yang berlaku pada ssh, seperti data encryption, juga berlaku pada scp.
Kebutuhan
Untuk menggunakan scp, ada dua hal yang harus diperhatikan:
1. Pastikan scp dan ssh telah terinstall serta ssh tersebut running.
2. Pastikan IP address atau hostname telah diketahui.
Cara Penggunaan sederhana
Untuk meng-copy suatu file scp, dapat dilakukan dengan format sebagai berikut:
sedangkan untuk meng-copy seluruh isi direktori atau folder, dapat dilakukan dengan format sebagai berikut:
Contoh 1: Copy file bernama aloha.txt 192.168.1.101 dengan nama user komputer tujuan bernama aji
Contoh 2: Copy folder bernama tesing 192.168.1.101 dengan nama user komputer tujuan bernama aji
Catatan: distro linux yang saya gunakan adalah slackware, jika menggunakan distro lain, ada kemungkinan menggunakan sudo sebelum perintah scp.
Kebutuhan
Untuk menggunakan scp, ada dua hal yang harus diperhatikan:
1. Pastikan scp dan ssh telah terinstall serta ssh tersebut running.
2. Pastikan IP address atau hostname telah diketahui.
Cara Penggunaan sederhana
Untuk meng-copy suatu file scp, dapat dilakukan dengan format sebagai berikut:
scp namafile username@ipaddresss_atau_hostname:/direktori/tujuan/
sedangkan untuk meng-copy seluruh isi direktori atau folder, dapat dilakukan dengan format sebagai berikut:
scp -r namafile username@ipaddresss_atau_hostname:/direktori/tujuan/
Contoh 1: Copy file bernama aloha.txt 192.168.1.101 dengan nama user komputer tujuan bernama aji
scp aloha.txt aji@192.168.1.101:/home/aji/
Contoh 2: Copy folder bernama tesing 192.168.1.101 dengan nama user komputer tujuan bernama aji
scp -r testing aji@192.168.1.101:/home/aji/
Catatan: distro linux yang saya gunakan adalah slackware, jika menggunakan distro lain, ada kemungkinan menggunakan sudo sebelum perintah scp.
Tuesday, October 6, 2009
Fungsi Direktori /etc/rc.d/ pada Linux Slackware
Setiap distribusi-distribus linux, biasanya menyediakan tempat atau aplikasi di mana kita dapat mengatur service-service yang kita gunakan. Pada Slackware, bila kita telah menginstall server dari paket standar Slackware yg berupa .tgz, tempat kita mengatur service-service yang diproses oleh server tersebut -apakah akan dijalankan, dimatikan, atau direstart- berada di direktori /etc/rc.d/.
Apa beda dengan menjalankan service secara langsung?
Dengan menggunakan script yang terdapat direktori /etc/rc.d/, dapat menjamin bahwa service dimatikan dengan lebih bersih. Misal, ketika mematikan server apache, yg dijalankan kebanyakan orang adalah dengan mengetikkan perintah
Namun dengan script rc.httpd yang ada dalam direktori /etc/rc.d/, perintah-perintah yang dijalankan adalah sebagai berikut
Bagaimana cara menjalankan script di dalam direktori /etc/rc.d?
1. Buat script yang hendak dijalankan executable dengan perintah chmod. Misal
atau
2. Jalankan script dengan format namafile[spasi]perintah. Perintah yg umum adalah start, stop, restart. Misal
atau
Perlu diingat, karena bersifat executable, maka pada saat startup otomatis server akan dijalankan. Selain itu, untuk mengetahui perintah-perintah selain start, stop, dan restart, dapat dibaca langsung dari script-nya, perintah-perintah apa yang didukung.
Apa beda dengan menjalankan service secara langsung?
Dengan menggunakan script yang terdapat direktori /etc/rc.d/, dapat menjamin bahwa service dimatikan dengan lebih bersih. Misal, ketika mematikan server apache, yg dijalankan kebanyakan orang adalah dengan mengetikkan perintah
apache -k stop
Namun dengan script rc.httpd yang ada dalam direktori /etc/rc.d/, perintah-perintah yang dijalankan adalah sebagai berikut
/usr/sbin/apachectl -k stop
killall httpd
rm -f /var/run/httpd/*.pid
Bagaimana cara menjalankan script di dalam direktori /etc/rc.d?
1. Buat script yang hendak dijalankan executable dengan perintah chmod. Misal
chmod +x rc.httpd
atau
chmod 755 rc.httpd
2. Jalankan script dengan format namafile[spasi]perintah. Perintah yg umum adalah start, stop, restart. Misal
./rc.httpd start
atau
./rc.httpd stop
Perlu diingat, karena bersifat executable, maka pada saat startup otomatis server akan dijalankan. Selain itu, untuk mengetahui perintah-perintah selain start, stop, dan restart, dapat dibaca langsung dari script-nya, perintah-perintah apa yang didukung.
Sunday, May 31, 2009
Web Server sederhana dengan Ruby
Untuk menjalankan kode dibawah ini, gunakan dibutuhkan library WEBrick. Pada versi ruby 1.8, library WEBRick telah disertakan. Jadi kita tidak perlu download terlebih dahulu. Fyi, Slackware 12.2 telah menyertakan ruby 12.2 secara default. Script ini telah dicoba pada lingkungan linux.
Penjelasan:
Cara menjalankan:
1. Copy script di atas ke suatu file berekstensi .rb. Misal, http-server.rb
2. Jalankan script:
3. Untuk mengujinya, Buka web browser, ketikkan http://localhost:2000
semoga bermanfaat!
#!/usr/bin/ruby
# baris di atas menunjukkan script ini dijalankan oleh ruby
# Menggunakan library webrick
require 'webrick'
# Melakukan import namespace, sehingga untuk mengakses
# kelas-kelas yg dibutuhkan tidak perlu
# menuliskan Webrick::
include WEBrick
# membuat objek dari kelas HTTPServer dengan menggunakan port 2000 dan default direktori yang diakses /home/aji/ruby/htdocs
server = HTTPServer.new(
:Port => 2000,
:DocumentRoot => "/home/aji/ruby/htdocs"
)
# Menangkap sinyal interupt.
# Sinyal tersebut dihasilkan dengan menekan tombol ctrl-c pada console.
# Jika menerima sinyal interupt, maka server akan dimatikan (shutdown)
trap("INT"){ server.shutdown }
# Menjalankan server
server.start
Penjelasan:
Cara menjalankan:
1. Copy script di atas ke suatu file berekstensi .rb. Misal, http-server.rb
2. Jalankan script:
ruby http-server.rb
3. Untuk mengujinya, Buka web browser, ketikkan http://localhost:2000
semoga bermanfaat!
Sunday, April 26, 2009
Hitung waktu booting dengan BootChart
Bootchart adalah tool yang memungkinkan untuk melakukan analisis performansi dan visualisasi dari waktu booting komputer linux anda. Hasil dari aplikasi Bootchart adalah berupa bagan dalam format file PNG, SVG atau EPS. Dengan Bootchart, memungkinkan untuk menganalisis apa saja faktor yang membuat booting terasa lama. Untuk melihat bagan, setelah instalasi selesai, lakukan restart. Kemudian buka /var/log/bootchart. Di dalamnya terdapat data tentang waktu booting komputer linux anda dalam format txt dan grafis.
Lisensi: GNU General Public License(GPL) v.2
Sistem Operasi: GNU/Linux
Unduh: http://www.bootchart.org/download.html
Lisensi: GNU General Public License(GPL) v.2
Sistem Operasi: GNU/Linux
Unduh: http://www.bootchart.org/download.html
Subscribe to:
Posts (Atom)